
boalemokab.bnn.go.id – Jakarta, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berhasil mengungkap sindikat pengedar narkoba dengan modus baru yakni melalui keripik pisang.
Pengungkapan jaringan pengedar narkoba dengan modus keripik pisang ini dilakukan di 4 lokasi di Depok, Magelang dan Bantul.
Para pelaku mencampurkan narkoba jenis happy water ke produk keripik pisang yang diproduksinya.
Kemudian keripik pisang yang mengandung narkoba ini dijual dalam kemasan 500 gram, lalu 200 gram,100 gram 75 gram dan 50 gram.
Namun sepak terjang sindikat pengedar narkoba ini berakhir setelah polisi melakukan penangkapan terhadap 8 anggotanya.
Selain itu polisi juga mengamankan 426 pak keripik pisang mengandung narkoba jenis happy water dan ribuan botol happy water.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kepala Bareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengungkapkan kasus ini terbongkar berkat kejelian petugas saat melakukan patroli cyber.
“Ada informasi pengiriman narkoba dan dijual di media sosial. Ternyata bentuknya berupa keripik pisang dan happy water,” kata Wahyu Widada, Jumat (3/11/2023).
Dalam patroli cyber tersebut, petugas mencurigai harga keripik pisang yang dijual melalui medsos cukup mahal.
Polisi kemudian melakukan pendalaman hampir sebulan lamanya.
“Ukuran jual keripik dengan harga tinggi, membuat kami menjadi curiga,” katanya.
Setelah mendapatkan bukti yang cukup, polisi menurut Wahyu Widodo akhirnya menggrebek lokasi pemasaran keripik pisang narkoba di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, beberapa hari lalu.
Dari lokasi penggerebekan di Depok polisi menangkap 3 tersangka dan ratusan kemasan keripik pisang mengandung narkoba yang siap dijual.
“Dari Cimanggis Depok, yang pertama kali dilakukan penggerebekan berkembang di Kaliangkrik, Magelang. Di magelang ini merupakan pabrik produksi happy water dan juga keripik pisang narkoba,” ujar Wahyu.
Dari lokasi penggerebekan di Depok polisi menangkap 3 tersangka dan ratusan kemasan keripik pisang mengandung narkoba yang siap dijual.
“Dari Cimanggis Depok, yang pertama kali dilakukan penggerebekan berkembang di Kaliangkrik, Magelang. Di magelang ini merupakan pabrik produksi happy water dan juga keripik pisang narkoba,” ujar Wahyu.
“Jadi totalnya ada 8 tersangka yang diamankan,” kata dia.
Keripik pisang narkotika yang dijual kata Wahyu Widada menggunakan nama brand Keripik Pisang Lumer.
“Keripik pisang narkotika ini juga djual dengan 4 rasa, yakni rasa original, cokelat, strawberry dan green tea,” katanya.
Selain itu kata Wahyu, keripik pisang narkoba itu dikemas dalam berbagai ukuran. “Yang paling besar 500 gram, lalu 200 gram,100 gram 75 gram dan 50 gram, dengan harga bervariasi,” kata dia.
“Ini adalah modus baru, yakni narkoba dalam bentuk keripik pisang,” katanya.
Selain mengamankan delapan tersangka dan sejumlah barang bukti, Wahyu mengatakan pihaknya juga mengejar 4 orang lainnya yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian. (*)
sumber: Tribunnews.com,